Maling
Jemuran
(Oleh
Siska L. Rumahorbo)
Siang
ini begitu panas, terik yang menyengat membuat seluruh orang ingin pergi ke
kutub, merasakan dinginnya salju dikutub atau membawa salju itu pulang lantaran
panas yang sangat menyengat, eh tapi ga gitu juga sih, lebay banget deh, tapi
siang ini benar-benar hot banget, bukan hot pants yang biasa dipakai
cabe-cabean loh. Weekend ini seharusnya Atun, Bonno, dan Wahyu anak mereka
pergi refreshing tapi berhubung cuaca sangat tidak mendukung merekapun sepakat
untuk menunda acara refreshing mereka.
“Papiiiiiiiiiiiih………………”
“Apa
sih Mih?? Kenapa sih siang-siang gini teriak? Udah panas bikin tambah panas aja
”
“BH
ku ilang Pih..”
“Ya
ampun, BH doang, kirain ada apa.”
“Itu
BH kan Mami beli dari Paris waktu kita liburan kemarin Pih!”
“Ga
usah lebay deh Mih, BH di Tanah Abang juga banyak. Besok Papi beliin deh”
“Ngga
mau! Itu BH mahal Pih, bermerek, terkenal”
“Udah
ah, Papi mau istirahat, ga usah teriak-teriak lagi.”
Bonno
masuk kamar, istirahat, tapi Atun istrinya masih saja sibuk dengan BH nya yang
hilang. Bonno adalah tipe suami yang simpel, ga suka yang ribet-ribet, dengan
bisnis barunya sekarang dia bisa membawa Atun istrinya kemana saja, kecuali ke
dunia lain. Dikamar Bonno masih ngedumel sendiri, “BH doang heboh banget sih,
istri gue kesambet apa sih, pusing gue ah”. Dia memejamkan mata dan tidur.
Atun
masih mencari-cari BH mahalnya, BH yang dia beli di Paris, BH kebanggaannya, BH
kesayangannya. Tumben sekarang ini Atun tidak mengganggu Bonno istirahat,
biasanya jika Atun sudah kehilangan barang, sudah kehilangan sesuatu semua
orang rumah ikut direpotkan, mulai dari Bonno suaminya, Kim keponakannya dan
juga Wahyu anak kesayangannya, jelas aja anak kesayangan, Wahyu kan belom punya
adik, alias masih anak tunggal. Ngomong-ngomong anak tunggal sepertinya Atun
belum siap memberikan Wahyu adik, walau Wahyu pernah meminta untuk punya adik.
Tenanglah Bonno beristirahat karna Atun saat ini sepertinya sedang tidak ingin
merepotkan siapapun. Biasanya Bonno yang jadi sasaran saat Atun kesal jika
barang kesayangannya hilang. Bonno bisa jadi korban kekerasan. Bisa di cubit,
dipukul, dijambak, bahkan kenal omel seperti dosen member mata kuliah empat
SKS, atau bahkan ngomel panjang lebar saat seperti dosen penguji skripsi yang
mencecar mahasiswanya. Lupakan dosen, kembali pada Atun. Atun menuduh Kim,
keponakannya yang mengambil BH kesayangannya itu.
“Ini
pasti ponakan gue deh” pikir Atun.
“Kiiiimmmm………….”
“Iya
Tante, ada apa?”
“Kamu
angkatin jemuran Tante ya? Mana BH mahal tante?”
“Iih,,
ngga tau Tante, aku kan baru pulang kuliah, gimana sih.”
“Siapa
donk yang ambil BH Tante?”
“Aku
ga tau Tante, udah ah aku mau masak dulu. Oiya, mungkin si Wahyu kali tuh”
“Ah
masa iya” pikir Atun dalam hati.
Kim
pun berlalu menuju dapur dan siap-siap masak untuk makan malam.
Atun
berfikir dan tidak percaya, bahkan tidak akan mau percaya jika benar Wahyu yang
mengambil BH kesayangannya itu. Wahyu yang masih berusia lima tahun lebih suka
bermain diluar rumah, bermain dengan anak tetangga, Wahyu lebih suka bermain dan
berinteraksi dengan manusia daripada bermain gadget seperti anak-anak jaman
sekarang ini. Wahyu lebih suka bersosialisasi daripada bermain gadget, bukan
Bonno dan Atun membelikan gadget tapi karna Wahyu memang tidak menyukainya.
Atun
memang beruntung menikah dengan Bonno pengusaha roti buaya yang sekarang sedang
menuai sukses, dan ga heran kalo Atun menuntut ini itu, seperti liburan ke luar
kota, luar pulau, luar negeri, bahkan kalau bisa luar planet (bumi) atau ke
luar angkasa, eh kalo bisa luar dunia, eh abaikan yang keluar dunia. Seperti
minggu kemaren mereka baru saja liburan ke Paris, pulang dari Paris Atun
membeli banyak oleh-oleh, berupa baju, tas, sepatu barang-barang fashion deh
pokoknya, tapi Atun juga pengen banget beli BH dari Paris, dan memang dibelilah
BH itu, tapi BH itu bukan untuk oleh-oleh melainkan untuk dirinya sendiri.
Atun
sepertinya kewalahan mencari BHnya yang hilang. Kemudian Atun berniat main-main
kerumah Rea. Rea adalah tetangga baru Atun kira-kira baru dua minggu Rea dan suami
dan juga anaknya pindah ke komplek perumahan yang ditinggali Atun. Rea memilki
satu anak laki-laki, sama seperti Atun. Akhirnya Atun pun pergi kerumah Rea dan
ketika di teras rumah Rea.
“Apaaaaa????
Ini BH saya” teriak Atun.
“Reaaa,,,
woyyy,, keluar kamu” Atun masih teriak.
“Yaampun,
kenapa sih bu Atun kok teriak dirumah saya? Ada apa?” tanya Rea sabar.
“Ini
BH saya! Kenapa ada di teras rumah kamu?” tanya Atun dengan emosi.
“Loh,
saya mana tau, saya ga tau ada BH kamu disini”
“Halah,
ga usah ngeles! Kamu nyuri BH mahal saya kan? Ini BH mahal, dari Paris, merk
terkenal! Kamu pasti sengaja nyuri kan?” Atun masih emosi.
Begitulah
Atun dengan emosinya langsung menuduh bahwa Rea lah yang mengambil BHnya, dan
dengan bangganya Atun berkata bahwa BHnya adalah BH mahal yang dia beli dari
Paris.
“Ya
ampun bu Atun, plis deh, BH mah di pasar juga banyak. Ga usah nuduh-nuduh
orang”
“Halah,
udah jelas-jelas ini BH saya ada teras rumah kamu” Atun bersikeras menuduh Rea.
“Tapi
saya bener-bener ga tau kalo BH itu ada di teras rumah saya” Rea membela diri.
Kemudian
Madja, anak Ibu Rea keluar rumah bersama dengan Wahyu anak Ibu Atun.
“Mah,
kenapa sih ribut-ribut?” tanya Madja pada Rea, Ibunya
“Mami,
kok Mami ada disini?” tanya Wahyu pada Atun Maminya.
Wahyu
anak Atun yang masih berusia lima tahun saat itu memang sedang berada dirumah
Rea, Wahyu sedang bermain dengan Madja, anak laki-laki Rea, Wahyu memang cepat
akrab dengan orang, walau Madja adalah warga baru tapi Wahyu pintar sekali
mengajak Madja bermain. Wahyu anak yang manis, sopan tapi terkadang
menyebalkan, dia juga anak yang polos dan jujur, berbicara selalu tentang
fakta, dia tidak bisa berbohong karna Ayahnya tidak pernah mengajarkan Wahyu
unuk berbohong.
“Kamu
ngapain disini?” Atun bertanya balik pada Wahyu.
“Mah,
kenapa sih?” Madja pun bertanya pada Rea karena dari tadi Rea tidak juga
menjawab.
“Ini
Mama kamu mencuri BH mahal tante!” sambar Atun.
Belum
juga Rea menjawab pertanyaan Madja, Atun sudah menyambar saja.
“BH
Mami hilang?” tanya Wahyu dengan tampang watados alias wajah tanpa dosa.
“Iya, dan Mamanya si Madja ini yang ambil”
jawab Atun dengan penuh emosi.
Rupanya
Atun sangat emosi dan sangat murka melihat BH malahnya ada dirumah Rea, bahkan
Rea sudah menjelaskan sedemikian rupa bahwa dia tidak mengambil apalagi mencuri
BH Atun, tapi tetap saja Atun bersikeras menuduh Realah yang mencuri BH mahal
Atun
“Bu
Atun jangan sembarangan ya! Saya tidak mencuri BH kamu.” Rea mulai kesal.
“Ooooh,, ini BH Mami?” tanya Wahyu dengan
tampang watados.
“Tadi
aku ambil dari jemuran Mami”
“APA???
untuk apa kamu ambil BH mamih??” tanya Atun masih dengan emosi.
“Buat
main perang-perangan sama Madja Mih” ujar Wahyu polos.
“apah???
Jadi kamu yang maling jemuran Mami?” tuduh Atun.
“Bukan
maling Mih, aku cuma pinjem. Lagian ya Mih ga mungkin Tante Rea ambil BH Mamih”
jawab Wahyu masih dengan polosnya.
“kenapa
kamu bilang ga mungkin?”
“Mamih,
dengerin aku ya, Mamih sama Tante Rea itu beda ukuran Mih”
“apa
maksud kamu?”
“lihat
donk, BH Mamih aja ukurannya 32, tapi BH Tante Rea itu ukuran 36. Beda ukuran
Mih” ujar Wahyu menekankan.
“Apaaa???
Anak kecil udah tau ukuran ukuran BH wanita?”
“Ya
tau dong Mih”
“Siapa
yang ajarin kamu??”
“Santai
dong Mih, selow, woles, ga usah marah-marah.”
“Siapa
yang ajarin kamu???” Atun semakin emosi.
“Papi.
Papi yang ajarin aku. Papi juga yang bilang kalo ukuran Tante Rea itu 36. Trus
kata Papi punya Tante Rea lebih……..”
Belum
sempat Wahyu meneruskan perkataannya tetapi Atun membekap mulut Wahyu dan menyeret
Wahyu pulang.
“Papiiiiiiiiii………….”
Kemudian
banyak UFO dirumah Atun. (UFO dibaca : piring terbang)
*ambil
yang baiknya, buang yang buruknya.. okeh? ^_^
Siska L.Rumahorbo, anak pertama dari empat bersaudara. Menyukai klub Real Madrid C.F, penggila Cristiano Ronaldo dan Mario Gotze. Lahir di Garoga, Sumatera Utara, alumni dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Bisa dihubungi via WhatsApp di 081280228820, facebook Siska Lasria Rumahorbo, twitter @kim289_ dan @kikareky, instagram @kikareky. LINE : siskalasriarumahorbo Bisa intip blognya di http://siskalasriar289.blogspot.com atau google plus di : siskalasriarumahorbo020889
*** END ***
Data diri :
Siska L.Rumahorbo, anak pertama dari empat bersaudara. Menyukai klub Real Madrid C.F, penggila Cristiano Ronaldo dan Mario Gotze. Lahir di Garoga, Sumatera Utara, alumni dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Bisa dihubungi via WhatsApp di 081280228820, facebook Siska Lasria Rumahorbo, twitter @kim289_ dan @kikareky, instagram @kikareky. LINE : siskalasriarumahorbo Bisa intip blognya di http://siskalasriar289.blogspot.com atau google plus di : siskalasriarumahorbo020889
Tidak ada komentar:
Posting Komentar